Selain dikenal sebagai penghasil bawang merah, Brebes juga menjadi sentra penghasil telur asin. Sakin dikenalnya produk telur asin ini, Brebes juga mendapat sebutan sebagai Kota Telur Asin. Ya, telur asin buatan perajin di Brebes rasanya berbeda, karena mempunyai ciri kuning telurnya yang mazir atau berminyak. Telur asin ini, menjadi oleh-oleh nomer satu yang diburu pelancong saat berada di Brebes. Seiring perkembangan zaman, saat ini telah dikembangkan beberapa varian telur asin, di antaranya telur asin panggang, telur asin asap hingga telur asin dengan vasian rasa.
Telur asin kali pertama muncul di Brebes ini sejak abad ke-18. Ketika itu, orang Tionghoa lah yang membawanya. Telur asin pada saat itu merupakan bagian dari sesaji yang diberikan sebagai tanda penghormatan dalam ritual sembahyang kepada Dewa Bumi oleh warga Tionghoa, sehingga kehadirannya tidak dapat dipisahkan.Selain itu, dahulu komunitas keturunan Tionghoa selalu menerapkan praktik pengawetan bahan makanan ketika mereka melakukan perjalanan jauh. Telur menjadi salah satu jenis makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan.
Di Kota Brebes, terdapat beberapa titik sentra oleh-oleh telur asin, dan yang paling dikenal berada di jalur Pantura Pesantunan Brebes. Lokasinya berada di sebelah barat jembatan Sungai Pemali. Di tempat itu, berjajar puluhan penjual telur asin, dan makanan khas Brebes lainnya, termasuk bawang merah.
